Minggu, 21 Agustus 2011

Saksi Kunci Bantah Cicit Soeharto Hisap Sabu

Dua saksi kunci yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam persidang kasus narkoba yang menjerat cicit mantan Presiden Soeharto, Puteri Aryanti Haryowibowo, membantah keterangan mereka yang ada dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Dalam kesaksian di persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan hari ini, Senin, 11 Juli 2011, keduanya menyatakan bahwa Puteri tidak ikut menggunakan sabu-sabu saat ketiganya diciduk petugas kepolisian pada Jumat dini hari, 18 Maret 2011 lalu.

Keterangan Ajun Komisaris Besar Eddi Setiono dan Gaus Notonegoro ini seolah-olah meringankan terdakwa Puteri. Saat ditanya Ketua Majelis Hakim Maman Ambari, apakah malam itu terdakwa ikut menghisap sabu-sabu, keduanya kompak menjawab tidak.

"Saya sempat menawarkan, Puteri bilang dia lagi menunggu makanan yang dipesannya datang, sebelum sempat menggunakan, polisi keburu masuk," ujar Gaus Notonegoro saat bersaksi di Pengadilan Jakarta Selatan. Usai melontarkan jawaban itu, tampak Puteri melontarkan senyum ke arah Gaus dari kursi terdakwa.

Kemudian, saat hakim menanyakan kenapa keterangan saksi berbeda dengan BAP, Gaus beralasan saat diperiksa di Polda Metro Jaya Jumat pagi itu dirinya dalam kondisi lelah. Tapi mendengar alasan tersebut, hakim marah. "Itu bukan alasan. Kalau memang terdakwa tidak menghisap, kenapa diterangkan menghisap," kata hakim.

"Saya pikir keduanya sudah tertangkap, jadi ya sekalian saja," kata Gaus. Dalam kesempatan itu pun Gaus mengaku pernah dipidana sebelumnya dalam kasus yang sama.

Sementara itu, saksi kunci lainnya, AKBP Eddi Setiono, mengungkapkan bahwa dirinya baru saja pulang dari kegiatan raker Polri di Grand Jayaraya, Puncak, Bogor. Saat itu dia mengetahui Puteri sudah berada di Hotel Maharani sehari sebelumnya.

Eddi mengatakan, awalnya Puteri di kamar 712, saat harus check out Puteri masih tidur, dan saat resepsionis menghubungi kamarnya, dia tidak bangun. Lalu dia menghubungi Gaus untuk memindahkan Puteri ke kamar 826, dan setelah pulang dari raker Eddi mengaku sempat mengunjungi kamar itu.

Setelah sempat kembali ke kantor, pada pukul 00.00 dini hari, Gaus menghubungi Eddi untuk kembali ke Hotel Maharani.

"Saya kesana yang buka pintu kamar hotel Gaus, Puteri duduk di sofa sendirian lagi main iPad. Saya duduk di depan kaca, buka laptop dan mengerjakan laporan. Saya masuk di meja sudah ada peralatan shabu, tapi saya tidak tanya," ungkapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar